Kendari - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tenggara, Sunu Tedy Maranto menghadiri kegiatan pembukaan Sultra Tenun Karnaval Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sultra Tenun Karnaval merupakan ajang dalam memperkenalkan budaya Sulawesi Tenggara kepada masyarakat secara luas sebagai upaya dalam melestarikan warisan budaya Sultra agar tetap hidup dan menginspirasi generasi yang akan datang.
"Tahun ini Sultra Tenun Karnaval mengangkat tema The Beauty of Southeast Sulawesi, yang menjadi pengingat bahwa keindahan serta keragaman motif Tenun Sultra menyimpan cerita, filosofi, dan nilai-nilai karifan lokal serta budaya yang sangat penting untuk dipertahankan dan diistarikan," Ujar Kepala Dinas Pariwisata H. Belli Tombili. Sabtu (07/12/2024)
Hal tersebut diapresiasi oleh Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa pariwisata Sultra pada tahun 2024 ini mendapat 3 penghargaan terbaik dimana salah satunya adalah Pulau Labengki yang menjadi destinasi wisata terbaik menduduki peringkat Pertama yang sebelumnya hanya menempati posisi ke 50 besar se-Indonesia.
"Sebagai informasi juga Provinsi Sulawesi Tenggara mendapat 3 apresiasi tahun ini yang pertama bangga berwisata di Indonesia, kita menduduki peringkat 1 secara nasional. Kemudian adalah Labengki yang semula masuk 50 besar destinasi wisata yang ada. Termasuk juga penataan destinasi wisata," Ujar Pj Gubernur Sultra dalam membuka kegiatan Sultra Tenun Karnaval 2024
"Berbicara keindahan Sulawesi Tenggara, kita dengan mudah melihat keindahan itu. Disamping dari persona alamnya, kita bisa melihat secara kasar mata terhadap tenun yang kita pakai. Tenun bukan hanya selembar kain yang dipita, tetapi merupakan maha karya seni yang sungguh luar biasa. Karena ada korelasinya dengan alam, lingkungan, pengetahuan, budaya, termasuk sistem organisasi di dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Tenggara," Lanjutnya.
Dalam upaya memajukan dan mempromosikan Sultra, Pj Gubernur Sultra menyampaikan bahwa kita sebagai masyarakat Sultra dan sebagai generasi muda yang akan melanjutkan hal tersebut, harus melek dengan perkembangan dan trend yang ada agar Tenunan Sultra terus dikenal oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara
"Sebelumnya kita mengenal tenun dari Nusa Tenggara Timur. Saat ini tenun Sulawesi Tenggara sudah juga masuk ke pasaran nasional bahkan internasional. Tentu ke depannya kita jaga semua itu dengan baik, kita getarkan, kita gelorakan, tenun kita. Sehingga kegiatan kita hari ini menjadi satu wave. Kalau dimaknai dengan kata kerja artinya wave itu melambai dan memanggil untuk berkunjung ke Sulawesi Tenggara." Ujarnya