Kendari – Fenomena viral tagar “kabur aja dulu” yang ramai di media sosial turut menjadi perhatian Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kementerian Hukum Sulawesi Tenggara, Tubagus Erif Faturahman.
Menurutnya, tren tersebut bukanlah bentuk ketidakpatriotisan, melainkan bentuk protes atau kritik masyarakat terhadap pemerintah.
"Fenomena ini menjadi pertanyaan bersama, apakah pemerintah sudah benar-benar memberikan yang terbaik kepada masyarakat? Ini adalah respons dari mereka yang merindukan pelayanan publik yang berkualitas," ujar Tubagus Erif.
Pernyataan tersebut disampaikannya pada apel pagi yang digelar di aula Kantor Wilayah Kemenkum Sultra, Senin (19/05/2025).
Dalam arahannya saat apel, Tubagus menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah inti dari tugas aparatur negara.
“Yang penting itu pengabdian kita kepada masyarakat. Ketika kita memberikan satu pelayanan yang tulus, masyarakat akan membalasnya sepuluh kali lipat. Kalau kita memberi sepuluh, masyarakat akan memberikan hidup dan matinya untuk kita,” tegasnya di hadapan peserta apel.
Ia mengajak seluruh jajaran agar tidak menjadikan fenomena tersebut sebagai keluhan, tetapi sebagai refleksi untuk memperbaiki diri dan memperkuat semangat dalam melayani.
Menutup arahannya, Kadiv Yankum mendorong peningkatan kedisiplinan serta pemenuhan data dukung pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Upaya ini merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan pelayanan prima, sejalan dengan amanat Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sultra, Topan Sopuan.